ANALISIS
PERMASALAHAN KOMUNIKASI BISNIS
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Nama
:Fadjri Rahmadan
Npm
:1620200093
Dosen
: Charisma Ayu Pramuditha,M.HRM
SEKOLAH
TINGGI ILMU EKONOMI
MULTI
DATA PALEMBANG
AJARAN
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Komunikasi bisnis adalah
cabang khusus dari komunikasi umum yang berkaitan dengan kegiatan bisnis.
Jadi tujuan utama komunikasi bisnis adalah untuk bertukar informasi, ide,
gagasan, keinginan, sikap dan instruksi yang terkait dengan fungsi dan kegiatan
bisnis. Tetapi proses, metode, jenis, prinsip dan medianya tetap hampir sama
dengan komunikasi umum. Yang membedakan adalah dalam aplikasinya. Komunikasi adalah urat nadi bisnis dan proses manajemen.
Tidak ada bisnis yang dapat beroperasi tanpa komunikasi. Komunikasi bisnis
dapat terjadi dengan pihak internal dan eksternal pada organisasi. Disebut
komunikasi bisnis internal ketika informasi dipertukarkan di antara berbagai
pihak internal, seperti pemilik, manajer dan pekerja. Di sisi lain, komunikasi
bisnis eksternal terjadi ketika suatu organisasi bertukar pesan dengan pihak
eksternal seperti pelanggan, pemasok, investor, lembaga pemerintah, pihak
berwenang, pesaing, bankir dll.
Dalam dunia bisnis yang sangat kompetitif, sebagian besar
perusahaan berusaha tetap berada di ujung tombak teknologi komunikasi untuk
memastikan bahwa mereka menerima dan menyampaikan pesan dengan jelas, baik
secara internal maupun eksternal kepada pelanggan mereka. Cara komunikasi dalam bisnis telah berkembang secara
dramatis, dengan adanya perkembangan internet dan telepon seluler. Secara
khusus, internet dan ponsel bertanggung jawab atas perubahan besar dalam model
komunikasi bisnis.
Komunikasi
bisnis menurut Katz merupakan aktivitas pertukaran ide, pesan, dan konsep yang
berkaitan dengan pencapaian serangkaian tujuan perdagangan. Sedangkan menurut Meaning Komunikasi
bisnis adalah pertukaran ide, berita dan pandangan dalam hubungannya
dengan bisnis di antara pihak-pihak terkait. Dan menurutJ. Haste Komunikasi bisnis
adalah komunikasi yang terjadi antara dua atau lebih pengusaha untuk mengatur
dan mengelola bisnis secara efisien
B.
Unsur-Unsur
Komunikasi Bisnis
Pada
penerapan komunikasi bisnis yang sukses terdapat unsur-unsur yang harus
diperhatikan. Unsur unsur komunikasi yang sukses, yaitu:
1. Struktur
Pesan
Agar
pesan yang disampaikan dapat dengan mudah diserap dan dipahami oleh audiens,
maka pesan harus mempunyai struktur yang baik, yang dicirikan dengan pembukaan,
isi, dan penutup. Aturan struktural ini harus diterapkan pada segala bentuk
komunikasi bisnis, baik berupa memo, panggilan telepon, panggilan suara, email,
presentasi pribadi, pidato, halaman web, atau presentasi multi-media.
2. Dua
atau lebih pihak
Komunikasi
bisnis harus melibatkan setidaknya dua pihak. Satu pihak bertindak sebagai
pengirim pesan dan pihak lain adalah penerima pesan.
3. Pesan
yang bermakna
Saat
berkomunikasi, pastikan bahwa pesan yang akan disampaikan jelas dan bermakna
bagi penerima. Pesan yang tidak jelas pasti akan membuat audiens bingung
sehingga akan mengabaikan pesan yang disampaikan. Pesan dapat berbentuk
perasaan, keinginan, sikap, ide, fakta, informasi atau hal-hal lain yang dapat
dipahami.
4.
Informasi terkait bisnis
Informasi
yang dikirimkan pengirim harus terkait dengan bisnis. Demikian pula, umpan
balik dari penerima juga harus berbasis bisnis.
5. Media
atau saluran
Keberadaan
media adalah prasyarat komunikasi tang merupakan cara mentransmisikan pesan
dari pengirim ke penerima. Media komunikasi bisa verbal dan non verbal. Media
verbal berupa lisan dan tulisan, meliputi percakapan telepon, faks, email,
surat kabar, buku, jurnal, dll. Sedangkan media non verbal berupa gerakan, dan
bahasa tubuh, ekspresi wajah, dll. Pengirim harus memilih media yang sesuai
dalam komunikasi bisnis, sehingga mempunyai akurasi dan kejelasan
maksimal.
6. Umpan
balik
Elemen
terakhir dari komunikasi adalah umpan balik. Ini adalah respons atau reaksi
dari penerima sehubungan dengan pesan pengirim. Umpan balik menjelaskan
bagaimana pesan ditafsirkan oleh penerima. Umpan balik merupakan instrumen
untuk mengevaluasi keberhasilan proses komunikasi .
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENTINGNYAA KOMUNIKASI
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan
pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya
pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang diharapkan.
Komunikasi adalah persepsi dan apresiasi.
Ada
lima komponen penting untuk diperhatikan dalam proses komunikasi, yaitu :
A.
Pengirim pesan (sender atau komunikator)
B.
Pesan yang dikirimkan (message)
C.
Bagaimana pesan tersebut disampaikan (delivery channel atau media)
D.
Penerima pesan (receiver atau komunikan); dan
E.
Umpan balik (feedback) atau effect
Untuk dapat mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi
secara efektif, baik secara personal maupun professional paling tidak kita
harus menguasai empat jenis keterampilan dasar dalam berkomunikasi, yaitu
· Menulis
· Membaca
· berbicara;
dan
· mendengar
B. HAMBATAN KOMUNIKASI
Komunikasi seringkali terganggu atau bahkan dapat menjadi
buntu sama sekali. Faktor hambatan yang biasanya terjadi dalam proses
komunikasi, dapat dibagi dalam 3 jenis yaitu sebagai berikut:
1.
Hambatan Teknis
Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan
dampak pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari
sisi teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi, akan semakin
berkurang dengan adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi dan sistim
informasi, sehingga saluran komunikasi dalam media komunikasi dapat diandalkan
serta lebih efisien.
2.
Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian
pengertian atau idea secara efektif. Definisi semantik adalah studi atas
pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan yang kurang jelas, akan
tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi.
Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang
komunikator harus memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan karakteristik
komunikannya, serta melihat dan mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang
berbeda terhadap kata-kata yang digunakannya.
3.
Hambatan Manusiawi
Hambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang
dihadapi oleh orang-orang yang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator
maupun komunikan.
Menurut
Cruden dan Sherman, hambatan ini mencakup :
· Hambatan
yang berasal dari perbedaan individual manusia, seperti perbedaan persepsi, umur,
keadaan emosi, status, keterampilan mendengarkan, pencarian informasi,
penyaringan informasi.
· Hambatan
yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi atau lingkungan sosial
dan budaya, seperti suasana dan iklim kerja serta tata nilai yang dianut .
Dalam lingkup organisasi, tujuan utama komunikasi adalah
memperbaiki organisasi, yang ditafsirkan sebagai upaya yang dilakukan untuk
mencapai tujuan-tujuan manajemen. Komunikasi organisasi terjadi setiap saat.
Dan dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara
unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi. Suatu
organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarchies antara
satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau
informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam
struktur (jenjang / level) dan sistem organisasi yang kondusif. Dalam kegiatan
komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif, yaitu agar
pihak lain mengerti dan tahu, tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain
bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan
atau kegiatan.
Dalam proses komunikasi semua pesan atau informasi yang dikirim
akan diterima dengan berbagai perbedaan oleh penerima pesan/informasi, baik
karena perbedaan latar belakang, persepsi, budaya maupun hal lainnya. Untuk
itu, suatu pesan atau informasi yang disampaikan hendaknya memenuhi 7 syarat
atau dikenal juga dengan 7 C, yaitu :
1.
Completeness (Lengkap)
Suatu pesan atau informasi dapat dikatakan lengkap, bila
berisi semua materi yang diperlukan agar penerima pesan dapat memberikan
tanggapan yang sesuai dengan harapan pengirim pesan
2.
Conciseness (Singkat)
Suatu pesan dikatakan concise bila dapat mengutarakan
gagasannya dalam jumlah kata sekecil mungkin (singkat, padat tetapi jelas)
tanpa mengurangi makna, namun tetap menonjolkan gagasannya.
3.
Consideration (Pertimbangan)
Penyampaian pesan, hendaknya menerapkan empati dengan
mempertimbangkan dan mengutamakan penerima pesan.
4.
Concreteness (konkrit)
Penyampaian pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang
gambalang, pasti dan jelas.
5.
Clarity (Kejelasan)
Pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti
dan mudah diinterpretasikan serta memiliki makna yang jelas.
6.
Courtessy (Kesopanan)
Pesan disampaikan dengan gaya bahasa dan nada yang sopan,
akan memupuk hubungan baik dalam komunikasi bisnis.
7.
Correctness (ketelitian)
Pesan hendaknya dibuat dengan teliti, dan menggunakan tata
bahasa, tanda baca dan ejaan dengan benar (formal atau resmi)
C.
Contoh
Kasus Dalam Komunikasi Bisnis
Kru British Airways Mogok 3 Hari, 1.100 Penerbangan Akan
Dibatalkan
London – Maskapai penerbangan Inggris, British Airways (BA)
dilanda aksi mogok kerja para krunya. Ribuan kru kabin BA hari ini memulai aksi
mogok yang akan berlangsung tiga hari.
Mogok tersebut dilakukan untuk memprotes rencana pengurangan
ongkos operasional BA yang akan berdampak pada gaji pekerja.
Sebelumnya BA berencana menghemat belanja sebanyak 62,5 juta
poundsterling untuk mengatasi dampak negatif yang muncul karena menurunnya
penumpang, fluktuasi harga bahan bakar dan persaingan dengan maskapai lainnya.
Lebih dari 1.000 penerbangan BA akan mengalami pembatalan
selama tiga hari pemogokan tersebut. Mogok kerja ini dilakukan setelah
negosiasi antara pimpinan serikat dagang terbesar Inggris, Unite, Tony Woodley
dengan kepala eksekutif BA Willie Walsh menemui jalan buntu.
“Dengan kekecewaan besar saya harus katakan bahwa semua
negosiasi telah gagal,” kata Woodley kepada wartawan seperti dilansir kantor
berita AFP, Sabtu (20/3/2010).
“Perusahaan ini (BA) tidak ingin bernegosiasi, perusahaan
ini hanya ingin berperang dengan anggota-anggota saya,” imbuh Woodley.
Total 1.100 penerbangan BA dari sekitar 1.950 penerbangan
yang dijadwalkan selama aksi mogok ini akan dibatalkan.
BA bertekad untuk tetap menerbangkan setidaknya 60 persen
penumpang dengan mengandalkan para staf yang tidak ikut mogok. BA juga akan
menggunakan 22 pesawat dengan pilot dan kru dari delapan maskapai Eropa
lainnya. (sumber: detik.com)
Penjelasan Kasus:
Permasalahan atau konflik yang terjadi antara karyawan atau
karyawan dengan atasan dalam masalah komunikasi harus di antisipasi dengan baik
dan dengan sistem yang terstruktur. Karena jika masalah komunikasi antara
atasan dan bawahan terjadi kemungkinan akan terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan, misalnya mogok kerja, bahkan demo.
Kesimpulan
1.
Membentuk suatu sistem informasi
yang terstruktur agar tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi. Misalnya,
dengan membuat papan pengumuman atau pengumuman melalui loudspeaker.
2.
Membuat komunikasi dua arah antara
atasan dan bawahan menjadi lancar dan harmonis. Misalnya, dengan membuat rapat
rutin, karena dengan komunikasi melalui rapat rutin akan mengurangi masalah di
lapangan.
3.
Beri pelatihan dalam hal komunikasi
kepada atasan dan karyawan, pelatihan akan memberikan pengetahuan dan ilmu baru
bagi setiap individu dalam organisasi dan meminimalkan masalah dalam hal
komunikasi.
Jika masalah komunikasi dapat di antisipasi dengan cara
seperti diatas maka akan berkurangnya kekeliruan dalam berkomunikasi dan dapat
menjalankan suatu kegiatan dengan baik.
Komentar
Posting Komentar